Apa yg telah dilakukan orang tua kita dari tahun ke tahun (renungan)

on Rabu, 30 Maret 2011
Waktu kamu berumuran 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu..

sebagai balasannya.. kau menangis sepanjang malam

Waktu kamu berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan..

sebagai balasannya.. kamu kabur waktu dia memanggilmu

Waktu kamu berumur 3 tahun, dia memasak semua makananmu dengan kasih sayang..

sebagai balasannya.. kamu buang piring berisi makananmu ke lantai

Waktu kamu berumur 4 tahun, dia memberimu pensil warna..s

ebagai balasannya.. kamu corat coret tembok rumah dan meja makan

Waktu kamu berumur 5 tahun, dia membelikanmu baju-baju mahal dan indah..

sebagai balasannya.. kamu memakainya bermain di kubangan lumpur

Waktu berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah..

sebagai balasannya.. kamu berteriak "NGGAK MAU..!"

Waktu berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola..

sebagai balasannya.. kamu melemparkan bola ke jendela tetangga

Waktu berumur 8 tahun, dia memberimu es krim..

sebagai balasannya.. kamu tumpahkan dan mengotori seluruh bajumu

Waktu kamu berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus-kursusmu

sebagai balasannya.. kamu sering bolos dan sama sekali nggak mau belajar

Waktu kamu berumur 10 tahun, dia mengantarmu kemana saja, dari kolam renang sampai pesta ulang tahun..

sebagai balasannya.. kamu melompat keluar mobil tanpa memberi salam

Waktu kamu berumur 11 tahun, dia mengantar kamu dan temen-temen kamu ke bioskop..

sebagai balasannya.. kamu minta dia duduk di barisan lain

Waktu kamu berumur 12 tahun, dia melarangmu melihat acara tv khusus untuk orang dewasa..

sebagai balasannya.. kamu tunggu sampai dia keluar rumah

Waktu kamu berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut karena sudah waktunya..

sebagai balasannya.. kamu bilang dia tidak tahu mode

Waktu kamu berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kemahmu selama liburan..

sebagai balasannya.. kamu nggak pernah menelponnya

Waktu kamu berumur 15 tahun, pulang kerja dia ingin memelukmu..

sebagai balasannya.. kamu kunci pintu kamarmu

Waktu kamu berumur 16 tahun, dia mengajari kamu mengemudi mobil..

sebagai balasannya.. kamu pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa mempedulikan kepentingannya

Waktu kamu berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telpon yang penting..

sebagai balasannya.. kamu pakai telpon nonstop semalaman

Waktu kamu berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kamu lulus SMA..

sebagai balasannya.. kamu berpesta dengan teman-temanmu sampai pagi

Waktu kamu berumur 19 tahun, dia membayar semua kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama..

sebagai balasannya.. kamu minta diturunkan jauh dari pintu gerbang biar nggak malu sama teman-teman

Waktu kamu berumur 20 tahun, dia bertanya "Darimana saja seharian ini?"..

sebagai balasannya.. kamu menjawab "Ah, cerewet amat sih, pengen tahu aja urusan orang"

Waktu kamu berumur 21 tahun, dia menyarankanmu satu pekerjaan bagus untuk karier masa depanmu..

sebagai balasannya.. kamu bilang "Aku nggak mau seperti kamu"

Waktu kamu berumur 22 tahun, dia memelukmu dan haru waktu kamu lulus perguruan tinggi..

sebagai balasanmu.. kamu nanya kapan kamu bisa main ke luar negeri

Waktu kamu berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu..

sebagai balasannya.. kamu ceritain ke temanmu betapa jeleknya furniture itu

Waktu kamu berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencana di masa depan..

sebagai balasannya.. kamu mengeluh "Aduh gimana sih kok bertanya seperti itu?"

Waktu kamu berumur 25 tahun, dia membantumu membiayai pernikahanmu..

sebagai balasannya.. kamu pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km

Waktu kamu berumur 30 tahun, dia memberimu nasehat bagaimana merawat bayimu..

sebagai balasannya.. kamu katakan "Sekarang jamannya sudah beda"

Waktu kamu berumur 40 tahun, dia menelponmu untuk memberitahu pesta salah satu saudara dekatmu..

sebagai balasannya kamu jawab "Aku sibuk sekali, nggak ada waktu"

Waktu kamu berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu..

sebagai balasannya.. kamu baca tentang pengaruh negatif orang tua yang numpang tinggal di rumah anaknya

dan hingga SUATU HARI, dia meninggal dengan tenang..dan tiba-tiba kamu teringat semua yang belum pernah kamu lakukan..

dan itu menghantam hatimu bagaikan pukulan godam

Jadi, lakukan semua yg terbaik utk orang tuamu dimulai dari hal yg paling sederhana yaitu mengatakan betapa kau mencintai mereka.

sumber

Sebuah Renungan, Teguran, Sekaligus Doa

Kawan, hidup ini ternyata,tidak sekedar mengejar cita-cita pribadi saja
Di luar sana masih banyak orang tidak punya rumah
Masih banyak orang yg bahkan tidak tahu apakah besok pagi dia masih bisa makan
Masih banyak anak-anak yang bahkan tidak tahu sampai kapan mereka akan terus tidur beratapkan langit yang bahkan terkadang memuntahkan air dan beralaskan tanah yang keras

Masih banyak mereka yang masa depannya tidak jelas
Tapi sayangnya kita sering lupa akan hal itu

Seringkali kita hanya ingat dan berempati hanya saat penderitaan mereka disodorkan depan muka kita. Selebihnya, mungkin kita lupa. Padahal seharusnya kita lah yang mencari tahu. Kita yang mencari fakta-fakta, bukan menunggu untuk ditemukan oleh fakta. Tapi sayangnya, kenyataan yang sering terjadi adalah kita hanya menunggu.

Masih banyak mereka yang tidak mandi karena alasan-alasan yang mungkin bagi kita mudah saja, seperti air bersih, sabun, dll. Sedangkan kita pun mungkin secara sadar maupun tidak sering membuang-buang air bersih atau memiliki banyak sabun yang tidak terpakai. Masih banyak mereka yg tidak memiliki baju selain yang menempel di tubuh mereka dan kita masih sempat mengeluh ngeluh karena baju kotor yang menumpuk? Ingatlah kawan..itu artinya kita beruntung memiliki banyak baju.

Masih banyak mereka yang tidak memiliki orang tua dan kita terkadang sering menggerutu hanya karena ditegur orang tua?
Ingatlah kawan..itu artinya kita beruntung karena masih diizinkan Allah untuk mewujudkan rasa sayang dan membalas kebaikan orang tua kita.
Seringkali kita mengeluh dan mengomel karena kelelahan berjalan kaki. Ingatlah kawan..itu artinya kita masih punya kaki dan tubuh yang berfungsi dengan baik.

Apapun yang terjadi..
Seburuk apapun keadaan kita,,cobalah kita pandang dari sudut pandang yang berbeda
Dan kita akan menemukan dan pada akhirnya mengerti cara Allah menyayangi, mendidik, dan memberi yang terbaik untuk kita
Because we are loved

Tapi kenapa kita sering lupa?
Kenapa kita sering tidak berinfaq jika tidak diminta?
Kenapa tidak mencari tahu di mana kita bisa berinfak?

Kawan..
Hidup tidak hanya bersemangat berprestasi dalam bidang akademik, organisasi, atau pekerjaan
Semua itu bagus sekali namun semangat dan prestasi luar biasa itu tidak ada artinya bila implementasinya sama dengan nol
Tidak ada artinya bila ternyata kita sampai lupa dengan orang-orang di luar sana
Mereka yang menjadi korban kemerdekaan yang blum merdeka
Mereka yang menjadi korban para pejabat yg bagai kacang lupa kulitnya itu
Mereka yang terlupakan, mereka yg dibohongi, mereka yg tertindas, mereka yg terjajah oleh 'kemerdekaan' negeri ini

Kawan..
Bersyukurlah punya banyak makanan
Banyak sekali orang yg kelaparan di dunia ini
Di Ethiopia, India, Indonesia, atau bahkan mungkin beberapa meter dari tempat kita duudk saat ini
Jadi ingatlah kawan..Jangan sampai kita membiarkan makanan membusuk di kulkas atau menjadi basi di dalam lemari / tudung saji

Kawan..
Mari kita luangkan waktu..,,untuk bersyukur
Ya, untuk bersyukur
Karena selalu harus ada waktu untuk bersyukur
Jangan sampai kita bersikap tidak tahu diri
Jangan sampai kita rutin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman namun tidak ingat untuk berterima kasih kepada Allah

Kawan...
Mari kita menghargai setiap waktu yang terlewat karena waktu tidak dapat berputar kembali
Bahkan Leonardo Da Vinci pernah menyatakan keheranannya mengenai manusia yangg sering tidur. Ia berpendapat manusia hidup tersebut seperti orang mati saja karena apa bedanya orang yang msh hidup dengan yang sudah meninggal apabila yang hidup juga tidak melakukan apa-apa (baca: sia2)?

Kawan..
Lihat ke negeri Palestina sana
Ke negeri para bayi yang terlahir untuk hidup di surga
Ke negeri yg para penghuninya waspada setiap saat terhadap pengeboman, penjarahan, pembunuhan, dan segala ketidakadilan yg dilakukan oleh orang2 yg mengatasnamakan perebutan kembali tanah milik mereka
Ke negeri yang pedih karena para muslim yg seharusnya bertitel saudara tidak bertindak sepertt saudara (baca: tidak mendukung)

Kawan..
Skali lagi, ingatlah..
Kita harus peka
Selalu lihat ke bawah tapi jangan lupa lihat ke atas juga
Selalu lihat ke depan tapi sesekali jangan lupa untuk menoleh ke belakang juga
In order to be a better person, we can't improve urself only without caring 4 others

Kawan..bayangkanlah kesepiannya mereka yang tidak memiliki keluarga, mereka yg dimusuhin, dikucilkan, apalagi kesepian dan kepedihan orang-orang yang ditinggal mati kluarganya yang terbunuh di depan mata merekaKawan...
Jangan terlalu sedih walaupun kadang orang suka meremehkan kita
Di belahan dunia di sebelah mana pun, banyak sekali orang-orang terbuang yg mungkin jauuuuhh lebih tersakiti daripada kita
Mereka dianggap hina
Mereka dipandang rendah
Entah berapa banyak cacian yg sudah mereka dengar
Perlakuan kasar yang mereka dapat juga tak terhitung
Lihatlah semuanya lebih dekat..dan kita akan sadar betapa sempurnanya hidup kita, paling tidak bagi diri kita

sumber

AIR MATA RASULULLOH SAW

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan
salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya
masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam", kata Fatimah yang membalikkan
badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan
bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"
"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,"
tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan
pandangan yang menggetarkan.

Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.

"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang
memisahkan pertemuan di dunia.
Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan
tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan
kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.

Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit
dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?", tanya Rasululllah
dengan suara yang amat lemah.
"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.
"Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril.
Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh
kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?", tanya Jibril lagi.
"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"
"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah
berfirman kepadaku: "Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat
Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh
Rasulullah ditarik.

Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya
menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."
Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya
menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.

"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?"
Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata
Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak
tertahankan lagi.

"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini
kepadaku, jangan pada umatku."
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, ! Ali segera
mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku"
"peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."


Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan
telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

"Ummatii,ummatii, ummatii" - "Umatku, umatku, umatku"
Dan, berakhirlah hidup manusia mu lia yang memberi sinaran itu.
Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?
Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi

Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

"Bila Ibu Boleh Memilih"

Anakku..
Bila ibu boleh memilih, apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu
Maka ibu akan memilih mengandungmu..
Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah

Sembilan bulan, nak..Engkau hidup diperut ibu
Engkau ikut kemanapun ibu pergi
Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan
Engkau menendang rahim ibu karena engkau merasa tidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mata

Anakku,
Bila ibu boleh memilih, apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmu,
Maka ibu lebih memilih berjuang melahirkanmu
Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit melahirkanmu
Adalah seperti menunggu antrian masuk ke pintu surga
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan keluar kedunia sangat ibu rasakan
Dan disaat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua
Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit
yang tak kan pernah bisa ibu ceritakan pada siapapun

Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia
Saat itulah, saat yang paling membahagiakan
segala sakit dan derita hilang melihat dirimu yang merah,
mendengarkan ayahmu mengumandangkan azan,
kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang junjungan kita Rasulullah
ditelinga mungilmu

Anakku,
bila ibu boleh memilih, apakah ibu berdada indah, atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu,
maka ibu akan memilih menyusuimu,
karena dalam menyusuimu, ibu telah membekali hidupmu dengan tetesan-tetesan dan tegukan-tegukan yang sangat berharga
merasakan kehangatan bibir dan badanmu di dada ibu dalam kantuk ibu,
adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan

Anakku,
Bila ibu boleh memilih apakah duduk berlama-lama diruang rapat
atau duduk berlama-lama di lantai menemanimu menempelkan puzzle
maka ibu akan memilih menempelkan puzzle denganmu

Tetapi anakku..
hidup memeng pilihan
Jika dengan pilihan ibu engkau merasakan sepi dan merana
maka maafkanlah nak..
Maafkan ibu
Maafkan ibu
Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita
agar tiada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang

Percayalah nak..
Sepi dan rana mu adalah sebahagian duka ibu
Percayalah nak..
Engkau akan selalu menjadi belahan nyawa ibu..


By. Ratih Sanggarwati.

Kasih Ibu Takkan Terbalas

Seseorang datang ke Rasulullah SAW. Ia bercerita telah menggendong ibunya di pundaknya sendirian selama menjalani seluruh rukun dan wajib haji.

Ia ingin mengetahui apakah perbuatannya itu telah dapat membalas kebaikan yang selama ini ditunjukkan ibunya di masa kanak-kanak. Rasulullah SAW menjawab, ”Tidak, semua yang telah kau kerjakan itu belum dapat membalas satu kali rasa sakit karena kontraksi rahim ketika ibumu melahirkanmu ke dunia.”


Tanpa disadari, seringkali seorang anak berbuat maksiat kepada orang tuanya. Padahal, keberadaannya di dunia tak lepas dari keikhlasan kasih sayang keduanya, terlebih sang ibu yang telah mempertaruhkan nyawa dalam persalinan.

Tak jarang anak menuntut sesuatu yang meniadakan cinta dan pengorbanan mereka, walaupun sekadar ucapan ”… ah,” kepada ibunya. Allah SWT dalam QS Al-Israa’: 23 dengan tegas melarang seorang anak mengatakan itu. Ya..berkata “ah..” pada Ibu saja sudah dilarang apalagi menyakiti perasaan Ibu.

Lambat laun, hari bertambah hari, bulan berganti, usia Ibu kita menua. Kulit-kulit di wajah dan sekujur tubuhnya mulai keriput. Giginya mulai keropos. Mungkin entah esok, lusa, atau detik ini juga Ibu kita akan menemui Rabb kekasihnya.

Ibu tidak akan meminta balasan apa pun dari kita. Namun, kita sebagai seorang anak wajib menyayangi dan mengasihi ibu kita, buat selalu ibu kita tersenyum saat kita hadir di hadapannya.

Lakukan hal terbaik untuk Ibu kita.

Sesuatu akan terasa berharga manakala kita telah kehilangan

Sertakan selalu do’a untuk Ibu kita setiap selesai sholat.



saat kita masih bisa menyentuh beliau..
mendengar suara beliau...
memeluk beliau...
dan mengatakan cinta, maaf, dan terima kasih yang begitu besar pada beliau,,,
lakukkan gan...sebelum semua itu terlamabat

Renungan tentang IBU

Seorang anak mendapatkan ibunya sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur. Kemudian mengulurkan selembar kertas yang bertuliskan sesuatu. Si ibu segera membersihkan tangannya lalu menerima kertas yang diulurkan oleh si anak kemudian membacanya.

Ongkos membantu ibu:
1. Membantu ibu belanja di warung = Rp. 20.000,-
2. Manjaga rumah = Rp. 20.000,-
3. Membuang sampah = Rp. 10.000,-
4. Membereskan rumah = Rp. 20.000,-
5. Menyiram bunga = Rp. 15.000,-
6. Menyapu halaman = Rp. 15.000,-
Jumlah = Rp. 100.000,-


Selesai membaca ibu tersenyum memandang si anak yang raut mukanyaberbinar-binar. Si ibu mengambil pena dan menuliskan sesuatu dibelakang kertas yang sama.
1. Ongkos mengandung selama 9 bulan = GRATIS
2. Ongkos berjaga malam karenamu = GRATIS
3. Ongkos air mata yang menetes karenamu = GRATIS
4. Ongkos khawatir karena selalu memikirkan keadaanmu = GRATIS
5. Ongkos menyekolahkanmu = GRATIS
6. Ongkos menyediakan makan, minum , pakaian dan seluruh perlengkapnmu = GRATIS.
Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku = GRATIS.

Air mata si anak berlinang setelah membaca. Si anak menatap wajah ibu, memeluknya dan berkata, “Saya sayang ibu”. Kemudian si anak mengambil pena dan menulis sesuatu di depan surat yang ditulisnya, “Telah dibayar”. Nah, khan! Pepatah kuno menyatakan, seorang anak tidak akan pernah memahami kasih sayang orangtua kepada dirinya sampai ia memiliki anak sendiri

Suatu hari ada Tuhan berbincang-bincang kepada seorang bayi di surga

Suatu hari ada Tuhan berbincang-bincang kepada seorang bayi di surga. Tuhan berkata “Anakku pada akhirnya Aku akan mengirimu ke dunia untuk melaksankan tugas mu”
Si bayi menjawab “Tapi aku masih ingin bersamaMu; jangan jauhkan diriku daripadaMu”
Tuhan menjawabnya dengan senyum “Pergilah nak kau mempunyai tugas untuk menjalani hidup yang telah Kurencanakan bagimu. RencanaKu indah untuk hidupmu”
Si bayi kembali berbicara “Tapi dunia adalah tempat yang kejam dan penuh dengan penderitaan. Aku takut untuk berada di tempat itu”
Tuhan menjawab dengan penuh kasih sayang “Aku tidak pernah menciptakan sesuatu yang buruk; dunia itupun Kuciptakan baik adanya. Bilamana terdapat kegelapan di dunia itu Akupun masih memberikan damai sejahtera dan kasih sayang diantara orang-orang itu.
Si bayi masih kembali berbicara “Jikalau aku dikirim kesana pastilah aku seorang diri. Tak sanggup aku bersama dalam kesendirianku lebih baik aku bersamaMu disini”
Tuhan sungguh sabar menjawab dengan lembut “Tenanglah nak kau tidak sendirian Aku mengirimu bersama malaikat terbaikku. Dia yang akan menjagamu selalu dan selalu melindungimu suka dan duka”
Si bayi pun tertunduk bersedih dan dengan lirih bertanya “Apakah aku masih bisa bertemu dengan-Mu dan ingat selalu pada-Mu setelah ini?”
Tuhan menjawabnya dengan senyum “Malaikatku akan selalu menceritakan tentang diri-Ku dan malaikatku juga akan menunjukan jalan untuk pulang kepada-Ku”
Si bayi pun akhirnya bersedia menerima tugas yang diberikan kepadanya. Namun sebelum pergi ia kembali terakhir kalinya “Bolehkan aku tahu siapakah nama malaikat itu”. Si bayi memejamkan mata lalu
Tuhanpun menjawab “Namanya…… Ibu……”
Ya, benar Ibulah malaikat yang diberikan Tuhan untuk kita.
Dia mengemban tanggung jawab yang Tuhan berikan kepadanya yaitu ‘kita’.
Di saat ingin lahir Ibu bersedia menderita kesakitan dan mempertaruhkan nyawa agar kita dapat terlahirkan dengan selamat ke dunia. Ketika bayi dia rela terjaga di malam hari agar kita dapat tertidur lelap. Ketika bertumbuh menjadi anak-anak dia rela mengorbankan waktunya demi kebahagiaan dan kepentingan kita bahkan rela berbagi jatah makan saat kita lapar. Ketika beranjak remaja Ibu rela mengorbankan keringatnnya serta airmatanya agar kita memperoleh masa depan yang cerah dan tidak terjebak dalam gaya hidup yang sesat. Ketika kita beranjak dewasa, pelukan hangat selalu terbuka dan penghiburannya selalu tersedia manakala badai masalah menerpa kita.
Maka dari itu berbaktilah kepada Ibumu, hormatilah dia, dan bahagiakan dia.
Sebelum semuanya terlambat. Jika dia telah tiada hilanglah kesempatanmu untuk berbakti kepadanya dan hanya penyesalanlah yang tersisa.
Kasihnya besar bagi kita semua. Benarlah sebuah kalimat yang mengatakan bahwa…
on Sabtu, 19 Maret 2011
Langkah2 Jika agan mw didoakan malaikat!!


Insya Allah berikut inilah orang – orang yang didoakan oleh para malaikat :


1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga Malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci”. (Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat.
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan
mendoakannya ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia’” (Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Muslim no. 469)

3. Orang – orang yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang – orang) yang berada pada shaf – shaf terdepan”
(Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra’ bin ‘Azib ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)

4. Orang – orang yang menyambung shaf pada sholat berjamaah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf).
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang – orang yang menyambung shaf – shaf” (Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)

5. Para malaikat mengucapkan ‘Amin’ ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.
Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang Imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’, karena barangsiapa
ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu”. (Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 782)

6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat.
Rasulullah SAW bersabda, “Para malaikat akan selalu bershalawat ( berdoa ) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia
melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia (Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)

7. Orang – orang yang melakukan shalat shubuh dan ‘ashar secara berjama’ah.
Rasulullah SAW bersabda, “Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat yang
ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ‘ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?’, mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat’” (Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.
Rasulullah SAW bersabda, “Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan’” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda’ ra., Shahih Muslim no. 2733)

9. Orang – orang yang berinfak.
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya
berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit’” (Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)

10. Orang yang sedang makan sahur.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa ) kepada orang – orang yang sedang makan sahur” Insya Allah termasuk disaat sahur untuk puasa “sunnah” (Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan
oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)

11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat
kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh” (Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Thalib ra., Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar,”Sanadnya shahih”)

12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.
Rasulullah SAW bersabda, “Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain” (Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)

About Us

Diberdayakan oleh Blogger.